Kamis, 04 April 2013

Positive Mindset dalam Empat Level Gelombang Otak


Jika OTAK diibaratkan sebagai KOMPUTER dan PIKIRAN adalah SOFTWARE yang terinstal di dalam komputer. Kita tentu tahu, bahwa kualitas hidup seseorang sangat tergantung dengan kualitas pikirannya.

GELOMBANG OTAK
Jaringan otak manusia hidup menghasilkan gelombang listrik yang berfluktuasi.
Gelombang listrik inilah disebut brainwave atau gelombang otak.
Gelombang otak diukur dengan alat yang dinamakan Electro Encephalograph (EEG).
EEG ditemukan pada tahun 1929 oleh psikiater Jerman, Hans Berger. Sampai saat ini, EEG adalah alat yang sering diandalkan para peneliti yang ingin mengetahui aktivitas pikiran seseorang.


JENIS GELOMBANG OTAK
Dalam satu waktu, otak manusia menghasilkan berbagai gelombang otak secara bersamaan.  Empat gelombang otak yang diproduksi oleh otak umumnya manusia yaitu beta, alpha, tetha, delta.  Setiap gelombang punya karakteristik yang berbeda-beda dan selalu ada jenis gelombang otak yang paling dominan karena menandakan kondisi mental seseorang.

 1. Gelombang Alpha: Kreativitas, Relaksasi, Visualisasi.
Gelombang otak Alpha (8-13 Hz) sangat kontras dibandingkan dengan kondisi Beta. Kondisi relaks mendorong aliran energi kreativitas dan perasaan segar, sehat. Kondisi gelombang otak alpha ideal untuk perenungan, memecahkan masalah, dan visualisasi, bertindak sebagai gerbang kreativitas kita.

2. Gelombang Beta: Waspada, Konsentrasi.

Kondisi gelombang otak Beta (13-30 Hz) menjaga pikiran kita tetap tajam dan terfokus. Dalam kondisi Beta, otak akan mudah melakukan analisis dan penyusunan informasi, membuat koneksi, dan menghasilkan solusi serta ide baru.
Beta sangat bermanfaat untuk produktivitas kerja, belajar untuk ujian, persiapan presentasi, atau aktivitas lain yang membutuhkan konsentrasi dan kewaspadaan tinggi.

3. Gelombang Theta: Spiritual, Relaksasi mendalam, Meditasi, Peningkatan Memori.
Lebih lambat dari Beta, kondisi gelombang otak Theta (4-8 Hz) muncul saat kita bermimpi pada tidur ringan. Tanda-tandanya napas mulai melambat dan dalam. Selain orang yang sedang diambang tidur, beberapa orang juga menghasilkan Gelombang Otak (Brainwave) ini saat trance, hypnosis, meditasi dalam, berdoa, menjalani ritual agama dengan khusyu. Orang yang mampu mengalirkan energi chi, prana atau tenaga dalam, juga atau juga sering dinamakan sebagai mengalami mimpi secara sadar.

Frekuensi Theta ini dihubungkan dengan pelepasan stress dan pengingatan kembali memori yang telah lama. Kondisi “senjakala” (twilight) dapat digunakan untuk menuju meditasi yang lebih dalam, menghasilkan peningkatan kesehatan secara keseluruhan, kebutuhan kurang tidur, meningkatkan kreativitas dan pembelajaran.

Manfaat Gelombang Otak (Brainwave) Theta yang lebih besar, yaitu ketika memasuki kondisi meditasi yang sangat dalam. Namun, biasanya begitu Anda telah mencapai theta, Anda menjadi mudah tertidur.

 Jika ingin bereksperimen dengan meditasi melalui Gelombang Otak (Brainwave) theta, duduklah tegak untuk tetap sadar dan mencegah dari tertidur. Dengan gelombang ini, kita terhubung pada otak bawah sadar (gelombang alpha). Theta adalah pusat kreatif manusia, maka ketika kita sedang mimpi betapa kreatif mimpi kita dan penuh dengan kompleksitas emosional.

 Perasaan dekat dengan Tuhan pun akan terjadi apabila kita dapat memasuki fase gelombang theta. Anda mungkin pernah mengalaminya saat Anda sedang berdoa, meditasi, melakukan aktifitas agama lainnya. Dengan dasar inilah "GOD SPOT" atau titik Tuhan bisa ditemukan dan pada fase inilah pengalaman religius anda terjadi. Dengan demikian anda merasa nyaman, bahkan khusyuk dalam sholat juga termasuk pada pemanfaatan gelombang theta ini.

4. Gelombang Delta: Penyembuhan, Tidur Sangat Nyenyak.

Kondisi Delta (0.5-4 Hz), saat gelombang otak semakin melambat, sering dihubungkan dengan kondisi tidur yang sangat dalam. Beberapa frekuensi dalam jangkauan Delta ini diiringi dengan pelepasan hormon pertumbuhan manusia (Human Growth Hormone), yang bermanfaat dalam penyembuhan.
Kondisi Delta, jika dihasilkan dalam kondisi terjaga, akan menyediakan peluang untuk mengakses aktivitas bawah sadar, mendorong alirannya ke pikiran sadar. Kondisi Delta juga sering dihubungkan dengan manusia-manusia yang memiliki perasaan kuat terhadap empati dan intuisi.

5. Gelombang Gamma, HyperGamma dan Lamda
Gelombang otak yang lebih tinggi yaitu Gamma dengan frekuensi 40-99 Hz, HyperGamma dengan frekuensi tepat 100 Hz dan gelombang Lambda dengan frekuensi tepat 200 Hz. Menurut Dr. Jeffrey. D. Thompson, dari Center for Acoustic Research, gelombang HyperGamma dan Lambda berhubungan dengan kemampuan supranatural, metafisika atau paranormal.


KESIMPULAN :

  • Aktivitas yang berkualitas adalah ketika gelombang alpha bertemu dengan gelombang beta.
  • Relaksasi dan tidur yang berkualitas adalah ketika gelombang alpha bertemu dengan gelombang tetha.
  • GOD SPOT diperoleh ketika meditasi untuk mencapai gelombang tetha dapat melawan rasa kantuk.



 









Tidak ada komentar:

Posting Komentar